PERCOBAAN
OSMOSIS
[LKS
1.3/BIO/SK1-K.D1.3/SEM 1/ Grade XI/SMAS’T]
KEGIATAN
DILAKUKAN OLEH KELAS : XI IPA 5
HARI/TANGGAL
KEGIATAN :
KOMPETENSI
DASAR : 1.3
TRANSPORT LEWAT MEMBRAN
I.
Tujuan
Percobaan
Memahami
proses osmosis
II.
Alat
dan Bahan :
A.
Alat
:
·
Neraca
3 lengan
·
Gelas kimia
·
Pelubang gabus
·
Pisau
·
Alat pengaduk
·
Mistar
·
Pipet
B. Bahan
:
·
Umbi kentang, dibuat silinder dengan
ukuran sama
·
Air suling (aquadestilata)
·
Air PAM
·
Larutan garam dapur (konsentrasi 5% ;
10% ; 15%)
·
Kertas hisap
·
Kertas label
III.
Variable
yang digunakan dalam percobaan serta Definisi Operasional Variabel(DOV)
Macam Variabel
|
DOV (Definisi Operasional Variabel)
|
1.
Variabel manipulasi :
Konsentrasi larutan perendam
|
Konsentrasi larutan perendam dibuat
tidak sama.
I.
Air suling
II.
Air PAM
III.
Larutan garam dapur/NaCl 5%
IV.
Larutan NaCl 10%
V.
Larutan NaCl 15%
|
2.
Variabel respons :
a)
Kondisi fisik silinder kentang setelah akhir
percobaan
b)
Berat akhir silinder kentang
|
a)
Kondisi fisik silinder kentang setelah direndam
dalam jangka waktu tertentu dibandingkan dengan kondisi fisik silinder
kentang sebelum perendaman.
b)
Berat akhir silinder kentang setelah proses
perendaman dalam jangka waktu tertentu, dibandingkan dengan berat awal
sebelum proses perendaman.
|
3.
Variabel control :
a)
Ukuran silinder kentang
b)
Berat silinder kentang
c)
Lama waktu proses perendaman
|
a)
Ukuran
panjang 2 cm dengan garis tengah 1,00cm
b)
Berat silinder kentang 1,4 cm
c)
Lama waktu perendaman :
60 menit
|
IV.
Langkah
Kerja :
1. Membuat
larutan NaCl masing-masing 5% ; 10% ; 15% dengan langkah menimbang garam dapur
5 gram, 10 gram, 15 gram untuk kemudian dilarutkan dengan air suling sampai
volume 100cc.
2. Menyiapkan
membuat silinder kentang sebanyak 5 dengan ukuran diameter, panjang, dan berat
yang sama.
3. Menyiapkan
dan memberi label gelas kimia dengan label A,B,C,D,E..
Label
A Aquades/air suling
Label
B air PAM
Label
C Larutan NaCl 5%
Label
D Larutan NaCl 10%
Label
E Larutan NaCl 15%
4. Ke
5 silinder kentang dimasukkan ke gelas kimia 1-5 dalam waktu yang bersamaan.
5. Menunggu
proses perendaman selama 60 menit.
6. Setelah
60 menit proses perendaman silinder kentang di masing-masing perendaman diambil
dalam waktu bersamaan.
7. Tiriskan
pada kertas hisap.
8. Lalu
masing-masing silinder ditimbang dan diselidiki/ditinjau keadaan fisiknya.
V.
Pengumpulan
Data :
A. Data
otentik percobaan Difusi-Osmosis
Data
yang diambil :
1.
Keadaan fisik silinder kentang.
2.
Berat silinder kentang
|
Tempat
perendaman silinder kentang dengan konsentrasi :
|
|||||
A.
Air suling
|
B. Air
PAM
|
C.
NACl
5%
|
D.
NaCl
10%
|
E.
NaCl
15%
|
||
1.
Fisik
awal percobaan
a)
Awal
b)
Akhir
Keterangan
keadaan fisik silinder kentang pada akhir percobaan
|
Cukup
keras
|
Cukup
keras
|
Cukup
keras
|
Cukup
keras
|
Cukup
keras
|
|
Sangat
keras
|
Keras
|
Agak
lembek
|
Lembek
|
Sangat
lembek
|
||
Keadaan
fisik silinder kentang setelah proses perendaman berubah dari keadaan fisik
pada awal percobaan sebelum proses perendaman
|
||||||
2.
Berat
pada percobaan :
a)
Akhir
b)
Awal
Keterangan
tentang perubahan berat silinder kentang setelah proses perendaman
|
1,58
gr
|
1,50
gr
|
1,04
gr
|
0,99
gr
|
0,90
gr
|
|
1,40
gr
|
1,40
gr
|
1,40
gr
|
1,40
gr
|
1,40
gr
|
||
Berat
bertambah 0,18 gr
|
Berat
bertambah 0,10 gr
|
Berat
berkurang 0,36 gr
|
Berat
berkurang 0,41 gr
|
Berat
berkurang 0,50 gr
|
||
B.
Data otentik Plasmolisis
Gambar
tentang Keadaan sel pada media larutan :
|
Deskripsi
tentang lama waktu terjadi perubahan keadaan sel
|
||
Air
(Belum terjadi plasmolisis)
|
Larutan
NaCl 15% (terjadi plasmolisis)
|
Lama
waktu terjadinya plasmolisis awal
|
Lama
waktu terjadinya plasmolisis penuh
|
|
|
5 detik, warna pigmen sebagian selaput
plasma mulai lepas dari dinding sel.
|
35 detik, seluruh bagian selaput
plasma telah lepas dari seluruh bagian dinding sel, warna pigmen semakin
gelap.
|
VI.
ANALISA
DATA :
A. LANDASAN
TEORI
Pertukaran
zat antara sel dengan lingkungannya terjadi karena adanya mekanisme transport
zat melaui membrane sel yang berlangsung secara difusi,osmosis, transport
aktif. Terdapat juga mekanisme transport yang berupa endositosis dan
eksositosis.
Ø Difusi
adalah proses pergerakan pertikel partikel (molekul/ion) suatu zat dari larutan
yang konsentrasi tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah.
Ø Osmosis
merupakan difusi pelarut lewat membran semipermeabel.
Pelarut yang bersifat universal adalah air,
sedangkan membran semipermeabel atau
selektif permeabel adalah membran yang hanya dapat dilalui oleh molekul
tertertu.Jadi osmosis adalah difusi air dari daerah yang berkonsentrasi
rendah/hipotonik ke daerah yang berkonsentrasi tinggi/hipertonik melalui
membrane semipermeabel.
Ø Transport
aktif adalah transport ion melalui membran semipermiabel dengan bantuan energy.
Ø Disamping
itu juga terdapat system transport terpadu yaitu melaui transport aktif dan
difusi terfasilitasi.Contoh system transport terpadu adalah penggandengan
glukosa dari epithelium usus halus ke darah. Adanya system penggandengan
glukosa di epithelium usus halus maka memungkinkan glukosa ditranspor dari usus
halus ke darah melalui sel.
Ø Peristiwa
osmosis terjadi dalam sel. Apabila konsentrasi larutan dalam sel tinggi, air
akan masuk sel. Hal ini menyebabkan tekanan osmosis menjadi tinggi. Keadaan
yang demikian dapat memecahkan sel (lisis). Jadi, lisis adalah hancurnya
sel karena rusaknya atau robeknya membran plasma. Sebaliknya, apabila
konsentrasi larutan di luar sel labih tinggi, air dalam sel akan keluar.
Keluarnya air dalam sel pada sel hewan akan menyebabkan pengerutan sel yang
disebut krenasi dan pada tumbuhan akan menyebabkan terlepasnya membran dari
dinding sel yang disebut plasmolisis.
B. KAJIAN
DATA
1. KAJIAN
DATA KEADAAN FISIK SILINDER KENTANG DAN BERAT SILINDER KENTANG.
Proses
perendaman pada larutan dengan konsentrasi
|
Kondisi silinder kentang pada akhir percobaan :
|
Analisa/kajian data
|
|
Perubahan keadaan fisik
|
Perubahan berat
|
||
A.
Air suling (aquadestilata)
|
Menjadi sangat
keras
|
Berat bertambah 0,18 gr
|
Menjadi sangat
kerasnya keadaan fisik silinder kentang oleh akibat masuknya molekul-molekul
air suling ke dalam sel-sel kentang melalui membrane sel kentang. Ini
menunjukkan bahwa air suling bersifat lebih encer(hipotonis) terhadap air sel
kentang
|
B.
Air PAM
|
Menjadi keras
|
Berat bertambah 0,10 gr
|
Menjadi keras
disebabkan oleh masuknya molekul-molekul air secara osmosis dari larutan
perendam berupa air PAM ke dalam sel-sel kentang melalui membran sel
kentang.Ini menunjukkan bahwa air PAM bersifat lebih encer(hipotonis) terhadap
air sel kentang.
|
C.
Larutan NaCl 5%
|
Menjadi agak
lembek
|
Berat berkurang 0,36 gr
|
Menjadi
lembeknya(agak lembek) silinder kentang oleh akibat terserapnya air sel
kentang oleh larutan perendam (larutan NaCl 5%).Ini menunjukkan bahwa :
1)
Molekul-molekul air sel mengalami osmosis keluar
sel melintasi membrane sel kentang.
2)
Larutan NaCl 5% bersifat lebih pekat (hipertonis).
|
D.
Larutan NaCl 10%
|
Menjadi lembek
|
Berat berkurang 0,41 gr
|
Menjadi
lembeknya silinder kentang akibat terserapnya air sel kentang oleh larutan
perendam (Larutan NaCl 10%).Ini menunjukkan :
1)
Molekul-molekul air sel mengalami osmosis keluar
dari sel melintasi membrane sel kentang.
2)
Larutan NaCl bersifat lebih pekat (hipertonis)
terhadap air sel kentang.
|
E.
Larutan NaCl 15%
|
Menjadi sangat
lembek
|
Berat berkurang 0,50 gr
|
Menjadi
lembeknya (sangat lembek) silinder kentang akibat terserapnya air sel kentang
oleh larutan larutan perendam (NaCl 15%).Ini menunjukkan:
1)
Molekul-molekul air sel mengalami osmosis keluar
dari sel melintasi membrane sel kentang
2)
LArutan NaCl 15% bersifat lebih pekat(hipertonis)
terhadap air sel kentang.
|
2. KAJIAN
DATA PLASMOLISIS
Gambar tentang keadaan sel pada media larutan
|
DESKRIPSI/ANALISA TENTANG
|
||
Air (belum terjadi plasmolisis)
|
Larutan NaCl 15% (terjadi plasmolisis)
|
Penyebab terlepasnya membrane sel dari dinding
selnya
|
Kapan terjadinya plasmolisis penuh
|
|
|
Disebabkan
oleh keluarnya air sel dari sitoplasma ke luar sel. Hal ini menyebabkan
volume sitoplasma mengecil.Akibatnyamembran sel terlepas dari dinding sel.
|
Saat seluruh bagian
dari membrane sel telah terlepas dari dinding sel
|
VII.
KESIMPULAN
:
1. Peristiwa
difusi terjadi terhadap molekul-molekul zat terlarut dari konsentrasi larutan
yang bersifat hipertonis menuju ke larutan yang bersifat hipotonis dengan
melalui atau tanpa melalui merman sel.
2. Peristiwa
osmosis terjadi terhadap pelarutan yang umumnya berupa air dari konsentrasi
yang bersifat hipotonis menuju ke larutan yang bersifat hipertonis melalui
membrane sel yang bersifat semipermiabel.
3. Melalui
percobaan dapat dibuktikan:
a. Adanya
perubahan kondisi fisik silinder kentang menunjukkan adanya peristiwa osmosis.
b. Adanya
perubahan berat silinder kentang menunjukkan adanya peristiwa difusi.
4. Peristiwa
plasmolisis pada sel tumbuhan terjadi jika keluarnya air dalam sitoplasma ke
luar sel yang menyebabkan volume sitoplasma mengecil sehingga membran sel
menjadi lepas dari dinding selnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar